Covid-19 vs UAD Yogyakarta
Oleh: Prayudha Maghriby*
WhatsApp group riuh setelah negara Indonesia resmi mengakui jika Covid-19 telah datang. Dari group keluarga sampai kerja, semua berbagi tautan soal Korona. Wajar saja, dia memang memesona.
di HP saya, WAG yang paling deras berbincang soal Covid-19 adalah group dosen dan karyawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Dalam hitungan jam, perbincangan sudah mulai terarah. Dosen senior seperti Prof Dr Ir Dwi Sulisworo, MT dan calon Profesor Yudhiakto Pramudya, PhD mulai mewacanakan UAD mesti menerbitkan kebijakan.
Umpan itu kemudian dilibas dengan cantik oleh para wakil rektor anyar kinyis-kinyis seperti Pak Gatot Sugiharto, SH, MH dan Pak Rusydi Umar, ST, MT, PhD, kebijakan work and study from home diketok dalam hitungan jam. Detail teknis segera menyusulnya.
UAD Yogyakarta menjadi salah satu kampus tercepat dalam bersikap terhadap pandemi Covid-19 ini. Jauh sebelum pemerintah pusat dan daerah ribut soal karantina wilayah.
Rektor kece UAD, Dr Muchlas, MT, sudah berani bersikap menetapkan lockdown. Segera setelah itu, UAD Yogyakarta lantas mengelontorkan kuota internet serta sembako gratis bagi mahasiswanya.
Lewat arahan Pak Rektor, unit dan lembaga UAD juga segera mengalang bantuan bagi warga terdampak. Sekali lagi, semua itu diinisiasi dalam hitungan jam.
Sikap UAD Yogyakarta terhadap Covid-19 ini menunjukkan betapa luwesnya kampus berusia 59 tahun ini. UAD tak gamang dengan tantangan zaman, yang bisa jadi bermutasi secepat Covid-19. Begitulah kira-kira karakter UAD Yogyakarta.
Jika membaca sejumlah ulasan Yuval Noah Hariri, terkait dunia pascapandemi, maka kita akan paham betapa kondisi akan sangat berubah: tambah menantang!
Meski bukan penganut Darwinism, kita semua sepakat tentang adanya seleksi dan mungkin evolusi. Kita hanya akan survive ketika kita mampu menyesuaikan diri dengan keadaan.
Lantas, bagaimana kita bisa memiliki kemampuan bertahan dalam seleksi zaman? Maka, jawabannya adalah tentu hanya dengan pendidikan, dalam arti yang luas. Jika pendidikan itu dianggap institusi maka institusi yang luwes beriringan dengan perubahan zamanlah yang mampu menyiapkan kita menang dalam menghadapi perubahan ini.
Saya tidak ingin mengakhiri ulasan yang berusaha keras agar tampak mendalam ini dengan ajakan mendaftar pada kampus tertentu.
*Penulis adalah Dosen UAD Yogyakarta
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow