ads
Risalah Islam Berkemajuan: Bagaimana Menghadapi Tantangan Zaman dan Mewujudkan Masa Depan Cemerlang?

Risalah Islam Berkemajuan: Bagaimana Menghadapi Tantangan Zaman dan Mewujudkan Masa Depan Cemerlang?

Smallest Font
Largest Font

Oleh: Tiara Dyah Murdaningrum*

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

MEDIAMU.COM - Dunia yang dengan cepat bertransformasi, menuntut umat Islam untuk beradaptasi dan menjawab berbagai tantangan. Islam kerap disalahpahami dan diidentikkan dengan radikalisme dan kekerasan. Di sisi lain, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuka kesempatan baru untuk dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara lebih segar dan relevan seiring berkembangnya zaman.

Dalam konteks perubahan ini, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, menawarkan Risalah Islam Berkemajuan sebagai panduan untuk menjawab tantangan zaman dan mengantarkan umat Islam menuju masa depan yang gemilang. Risalah ini menekankan pentingnya pemahaman Islam yang holistik, kontekstual, dan berkemajuan, selaras dengan nilai-nilai universal kemanusiaan.

Landasan Kokoh Risalah Islam Berkemajuan

Risalah Islam Berkemajuan tidak lahir dari ruang hampa. Ia dibangun di atas fondasi yang kokoh, yaitu:

  • Al-Quran dan Sunnah: Sebagai sumber utama ajaran Islam, dua hal ini menjadi pedoman utama dalam memahami dan mengamalkan Islam. Tidak ada interpretasi yang menyimpang dari Al-Quran dan Sunnah yang terdapat di dalam Risalah Islam Berkemajuan. (Nashir, 2019)
  • Tajdid (Pembaruan): Islam adalah agama yang adaptif dan dinamis. Menghadapi arus perubahan zaman, diperlukan upaya pembaruan dalam memahami dan mengamalkan Islam. Ini tidak berarti mengubah wahyu, namun mengembangkan metode penafsiran keada pemahaman yang lebih kontekstual dengan realitas sosial kekinian. (Farid, 2019)
  • Wasathiyah (Jalan Tengah): Islam Berkemajuan menganut jalan tengah yang seimbang antara akidah (keimanan), akhlak (moralitas), muamalah (hubungan sosial), dan ibadah (ritual keagamaan). Islam tidak boleh terjebak dalam ranah ibadah ritual semata, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. (Maarif, 2017)
  • Fokus pada Kemanusiaan: Islam hadir untuk mengangkat derajat manusia dan mewujudkan kehidupan yang adil, sejahtera, dan berkemajuan bagi seluruh umat manusia. Risalah Islam Berkemajuan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan universal seperti keadilan, kesetaraan, dan persaudaraan. (Azra, 2008)

Menyikapi Tantangan Zaman dengan Risalah Islam Berkemajuan

Risalah Islam Berkemajuan hadir untuk memandu umat Islam dalam menghadapi berbagai tantangan kontemporer, di antaranya:

  • Paham Radikal dan Ekstremisme: Risalah Islam Berkemajuan menawarkan pemahaman-pemahaman Islam yang moderat dan toleran. Risalah Islam Berkemajuan juga secara tegas menolak paham radikal dan ekstremisme dalam segala bentuknya. Hal ini bertentangan dengan nilai-nilai fundamental Islam yang menjunjung tinggi perdamaian, toleransi, dan kasih sayang. (Burhani, 2017)
  • Kemunduran Intelektual: Kemunduran intelektual ditandai dengan stagnasi pemikiran islam, minimnya produktivitas intelektual serta ketergantungan pada pemikiran bebas tanpa kritis. Risalah Islam Berkemajuan mendorong semangat tajdid, yaitu pembaruan pemikiran Islam agar tak terjebak dalam stagnasi intelektual. Hal ini  sebagai upaya untuk membuka ruang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis nilai-nilai Islam. (Amin, 2016)
  • Kesenjangan Sosial dan Ekonomi: Kesenjangan ini menjadi salah satu problematika krusial yang diadapi umat manusia, termasuk umat islam. Risalah Islam Berkemajuan mempromosikan keadilan sosial dan ekonomi. Ini diwujudkan melalui gerakan pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi yang inklusif. (Arif, 2017)

Menuju Masa Depan Cemerlang dengan Islam Berkemajuan sebagai Kader Muhammadiyah

Sebagai kader Muhammadiyah, kita memiliki tanggung jawab untuk menyikapi tantangan-tantangan ini dengan berlandaskan Risalah Islam Berkemajuan. Berikut beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan oleh kader Muhammadiyah untuk menyikapi tantangan zaman.

  1. Memperkuat Pemahaman Agama dan Ilmu Pengetahuan

Pemahaman agama yang kuat dan mendalam dapat dicapai dengan mempelajari Al-Quran, Sunnah, dan pemikiran ulama-ulama Islam yang kredibel. Pemahaman agama yang kuat akan menjadi landasan kokoh kader dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Sebagai kader penerus bangsa, kita juga perlu terus meningkatkan kompetensi diri dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, teknologi, dan komunikasi. Hal ini penting agar kader Muhammadiyah dapat bersaing di era globalisasi dan mampu memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat. 

  1. Memperkuat Ukhuwah Islamiyah dan Membangun Dialog Antar Umat Beragama

Ukhuwah Islamiyah perlu terus dipupuk dengan sesama umat Islam. Sebagai kader, hal ini dapat dilakukan dengan menjalin silaturahmi, kerjasama, dan saling tolong menolong. Ukhuwah Islamiyah yang kuat akan menjadi kekuatan yang dahsyat dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Selain itu, kita juga dapat membangun dialog antar umat beragama. Hal ini perlu dilakukan untuk membangun rasa toleransi dan saling menghormati. Dialog interumat beragama dapat membantu mewujudkan perdamaian dan harmoni di masyarakat. 

  1. Menawarkan Solusi Konkrit dan Memaksimalkan Peran TIK

Kader Muhammadiyah dapat menawarkan solusi-solusi konkrit untuk berbagai problematika yang dihadapi masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan penelitian, kajian, dan advokasi. Solusi-solusi yang ditawarkan harus berlandaskan nilai-nilai Islam dan kontekstual dengan kebutuhan masyarakat. Kita juga perlu memaksimalkan peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menyebarkan dakwah dan syiar Islam. TIK dapat digunakan untuk membuat konten edukasi, dakwah, dan layanan sosial lainnya. 

  1. Membangun Generasi Muda yang Berkemajuan

Risalah Islam Berkemajuan memuliakan perempuan dan mendorong mereka untuk berperan aktif dalam berbagai bidang kehidupan. Hal ini dilakukan dengan menghapuskan diskriminasi gender dan memberikan akses yang setara bagi perempuan dalam pendidikan, pekerjaan, dan kepemimpinan. Kader Muhammadiyah harus bersedia bertanggung jawab dalam membangun generasi yang berkemajuan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan dan pembinaan yang berkualitas kepada generasi muda. Generasi muda yang berkemajuan akan menjadi penerus cita-cita Muhammadiyah dan bangsa.

Kesimpulan

Risalah Islam Berkemajuan hadir sebagai panduan yang sangat relevan bagi umat Islam dalam menghadapi berbagai tantangan zaman dan membangun masa depan yang lebih gemilang. Dengan mengamalkan nilai-nilai Islam Berkemajuan, insya allah umat Islam dapat berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkemajuan. Kader Muhammadiyah tak kalah memiliki peran penting dalam menyikapi tantangan zaman dengan berlandaskan Risalah Islam Berkemajuan. Dengan menerapkan langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan kader Muhammadiyah dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam membangun masyarakat yang adil, sejahtera, dan berkemajuan.

Referensi:

Nashir, Haedar. (2019), Islam Berkemajuan: Menuju Sistem Islam yang Berkemajuan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yunus & Farid. (2019), Pembaruan Pemikiran Islam: Studi Kritis terhadap Konsep dan Implementasinya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maarif, A. Syafii. (2017), Islam dan Kebangsaan: Diskursus dan Rekontekstualisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azra, Azyumardi. (2008), Menuju Islam Berkemajuan: Sebuah Gagasan, Jakarta: Kompas.

Burhani, M. Najib. (2017), Islam Wasathiyyah dan Tantangan Gerakan Transnasional: Mewujudkan Islam Rahmatan Lil Alamin. Yogyakarta: LkiS.

Amin, Ahmad. (2016), Tajdid Muhammadiyah: Aktualisasi, Relevansi, dan Kontestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arif, Syamsuddin. (2017) . Ekonomi Islam Berkemajuan: Menuju Sistem Ekonomi yang Adil dan Berkelanjutan, Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 12, No. 2.

Fatmawati, Siti. (2015). Perempuan Berkemajuan: Perspektif Islam dan Muhammadiyah. Jurnal Perempuan Islam, Vol. 10, No. 1.

*Penulis adalah Anggota Bidang Media dan Komunikasi PC IMM Djazman Al-Kindi

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait