Menilik Kisah di Balik Program Kampus Mengajar

Menilik Kisah di Balik Program Kampus Mengajar

Smallest Font
Largest Font

Oleh: Fitri Dwi Rianti

Program Kampus Mengajar merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berupa asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran dan membantu administrasi di sekolah dasar di berbagai daerah khususnya 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan) dan berakreditasi C. Kegiatan ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Pada program ini mahasiswa memiliki tanggung jawab dalam membantu sekolah pada proses mengajar, adaptasi teknologi, dan membantu administrasi. Juga, tanggung jawab dalam memperbaiki karakter siswa, memberikan inovasi pembelajaran, dan meningkatkan minat belajar siswa selama masa pandemi.

Saya adalah salah satu mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang lolos seleksi Kampus Mengajar Angkatan ke-1, ditempatkan di SDN 70 Sanggau Permai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Tugas saya adalah membantu siswa sekaligus guru untuk mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar, membantu adaptasi teknologi, dan membantu administrasi di sekolah.

Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan dua cara yaitu daring dan luring. Namun di SDN 70 Sanggau Permai lebih memfokuskan pembelajaran luring karena keterbatasan sinyal dan kepemilikan handphone para orang tua siswa. Dalam menerapkan pembelajaran luring tetap menerapkan protokol kesehatan dan membagi sesi kelas yang datang ke sekolah.

Dalam program ini saya membantu guru untuk meningkatkan literasi dan numerasi peserta didik dengan pembelajaran yang inovatif dan menarik. Pembelajaran literasi dan numerasi dengan menerapkan sistem pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centered Learning) agar siswa berperan aktif dan berpikir kritis di kelas.

Selama mengajar saya membangun suasana kelas menjadi santai dan menyenangkan dengan cara belajar sambil bermain, belajar melalui video, mengadakan quiz, dan bernyanyi agar mereka tidak bosan pada saat pembelajaran berlangsung. Kegiatan lainya adalah mengajarkan siswa kelas 1-3 belajar membaca.

Pada adaptasi teknologi kegiatannya adalah sosialisasi tentang media pembelajaran daring dan luring. Berupa memberikan pemahaman dan referensi bahan ajar yang bisa digunakan dalam menunjang pembelajaran sebagai bahan ajar lain selain buku paket. Memberikan penjelasan cara membuka web yang dimiliki Kemdikbud berupa video, sumber bahan ajar, dan membaca digital yang dapat digunakan guru dan siswa. Bahan ajar tersebut dapat diterapkan untuk pembelajaran daring dan luring.

Dalam hal membantu administrasi, saya membantu guru terkait pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi ajar, bahan ajar, media pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, membantu guru dalam asesmen siswa dan membantu mengoreksi dan merekap Penilaian Akhir Semester (PAS) II.

Setelah mengikuti Kampus Mengajar selama 3 bulan ini banyak suka duka yang dialami, banyak pengalaman di dapatkan. Hal ini sangat berharga yang akan menjadikan bekal saya untuk ke depannya. (*)

*Penulis adalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait