ads
Petuah Simbah

Petuah Simbah

Smallest Font
Largest Font

Oleh: M Afnan Hadikusumo

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Senangnya ketika ketemu warga adalah banyak hikmah yang kita dapatkan secara alamiah.

Di sela-sela jaring aspirasi warga dengan Anggota DPD RI dari DIY pada Selasa sore, tanggal 7 Agustus 2018 di Kebon Pring, Dusun Bintaran Wetan, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, saya ketemu simbah-simbah. Dalam acara itu, saya bersama Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Hafidh Ashrom.

Beliau memberi wejangan kepada saya dalam bahasa Jawa: “Ati-ati yo, Le. Jaman saiki jaman edan. Wong nulung malah kepenthung. Wong sing waras malah tulung-tulung. Sing penting jaga iman lan kapribaden.” (Hati-hati ya, Nak. Sekarang ini zaman edan. Orang menolong akhirnya malah dibalas dengan pukulan. Orang yang waras malah berteriak minta tolong. Tapi, yang terpenting, menjaga iman dan kepribadian).

Mendengar petuah itu, saya yang didampingi Asisten Sekretaris 1 Pemkab Bantul Helmy Jamharis, Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Srimartani Afif Umahatun dan Lilik Raharjo selaku pamong desa Srimartani, hanya bisa menjawab singkat: “Nggih, Mbah. Matur sembah nuwun.” (Ya, Mbah. Terima kasih banyak).

Sungguh, ibu yang sangat bijak itu tidak tahu kalau saya anggota DPD Dapil DIY. Dan, saya sangat beruntung mendapat petuah dari seorang ibu yang bijak, yang sudah kenyang asam dan garam kehidupan.

Saya sadari, saya belum apa-apa dibanding seorang ibu yang saya temui itu. Jauh dari ikhlas dan harus lebih banyak belajar.

Beliau yang saya temui itu bukan seorang ibu biasa. Dan, beliau hanya menyampaikan pesan yang sederhana, namun sarat makna.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait