Jejak Perjalanan Kader dalam Mengembangkan Potensi Diri
Oleh: Annisa Hanif Panjaitan*
Setiap orang ingin tumbuh, berkembang, maju, dan sukses. Keinginan yang wajar dan pantas untuk didukung. Kita sebagai manusia masih dalam proses yang berkembang untuk menjadi jati diri lebih baik. Hal-hal yang membantu pengembangan diri ada di sekitar kita seperti melalui bentuk kegiatan ekstrakurikuler, salah satu contohnya adalah pramuka.
Kegiatan pengembangan diri seperti itu sudah mulai saya lakukan sejak duduk di bangku SD kelas IV. Awalnya saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan pramuka dan pertama kali dibimbing mengenal ilmu-ilmu dasar dalam kepramukaan seperti ilmu baris berbaris.
Pengalaman yang sangat berkesan dari kegiatan pramuka di SD ini ketika diminta menjadi pemimpin barisan gerak jalan. Mengatur barisan yang bagus dan teratur tidaklah mudah apalagi yang diatur adalah anak-anak SD yang sebaya dengan saya. Tetapi saya tidak putus asa berlatih dan mengembangkan jiwa kepemimpinan dalam mengatur sebuah barisan gerak jalan.
Berlanjut di bangku SMP, kelas VII sampai kelas IX masih aktif mengikuti kegiatan pramuka. Disini saya mendapatkan pengalaman lebih banyak lagi dibandingkan sebelumnya. Misalnya, menjadi panitia MOP (Masa Orientasi Pramuka), asisten pembina bersama beberapa teman dengan tugas mengatur, mendampingi, dan mengajar adik kelas yang mengikuti pramuka.
Saya mulai berlatih public speaking. Jiwa berani dan percaya diri mulai terbentuk dari pengalaman tersebut dan banyak kegiatan lainnya.
Berlanjut di bangku SMA aktif di beberapa kegiatan pengembangan diri seperti pramuka dan SBH (Saka Bakti Husada) yang tugasnya hampir sama dengan PMR (Palang Merah Remaja). Di kegiatan pramuka dibimbing untuk memperdalam ilmu kepramukaan seperti belajar semaphore dari a-z, baris berbaris menggunakan tongkat, dan lain sebagainya. Dari kegiatan itu saya bisa belajar, berlatih, dan menerapkan yang sudah dipelajari.
Sedangkan di SBH pada awalnya terdapat kegiatan orientasi saka, mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pola hidup sehat, tanaman obat keluarga, dan lain sebagainya. Kegiatan SBH dilaksanakan setiap satu pekan sekali di hari Ahad pagi. Dimulai dengan berlari keliling halaman puskesmas 10 kali, hal tersebut berguna untuk melatih kekuatan mental dan ketahanan tubuh. Dilanjutkan dengan sit up, push up, dan yang terakhir sesi penjelasan materi.
Ketika di dunia perkuliahan sebagai mahasiswa untuk menjadi agent of change atau agen perubahan. Saya mulai memasuki dunia perkuliahan di salah satu universitas Muhammadiyah di Yogyakarta yaitu Universitas Ahmad Dahlan. Di sini pertama kalinya mendengar kata IMM. IMM adalah singkatan dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, organisasi otonom atau ortom Muhammadiyah.
Ketika maba saya tertarik bergabung di IMM. Mengapa? Ingin belajar karena belajar di bidang akademik saja tidak cukup, menambah pengalaman berorganisasi, berlatih untuk mengembangkan softskill, menambah relasi pertemanan, dan bisa bermanfaat bagi orang lain.
Setelah memasuki dunia IMM hal yang saya dapatkan lebih dari itu. Selain bisa belajar juga dapat berproses bersama dan berusaha untuk menciptakan ikatan yang solid, progresif, dan berkemajuan.
Kemampuan seseorang untuk mengembangkan diri, mengoptimalkan potensi yang dimiliki itu berbeda-beda dan seringkali kendala juga datang dari diri sendiri.
Terkadang tidak menyadari atau tidak memahami potensi yang ada dalam diri sendiri, sehingga tidak mampu mengembangkan kemampuan atau potensi diri. Oleh karenanya pemahaman yang benar terhadap potensi diri sangatlah penting karena dengan mengembangkan diri, akan mengenali potensi diri, motivasi diri sehingga dapat meraih kesuksesan baik fisik, intelektual, emosi, sosial, dan spiritual.
Kita bukan orang lain, bukan tiruan manusia lain. Tetapi kita adalah kita. Oleh karena itu biarkanlah berkembang ke arah lebih baik karena waktu adalah kesempatan yang tidak bisa terulang kembali. (*)
*Penulis adalah Kabid Sospem PK IMM JPMIPA UAD
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow