Kenangan Bersama Prof Yunahar

Kenangan Bersama Prof Yunahar

Smallest Font
Largest Font

Oleh: Yayan Sopyani Al Hadi

Bulan lalu, saat menyampaikan pidato pengukuhan guru besar di UMY, Ayahanda Haedar Nashir, menghentikan pidato ketika menyebut namamu. Ia terisak penuh duka. Tak kuasa melanjutkan kata demi kata. Saat itu, kita semua tahu, Ayahanda Yun sedang terbaring sakit.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dari Pak Haedar dan Pak Yun, kita pun mereguk ketulusan dalam bersahabat dan bersyarikat. Hidup-hidupilah Muhammadiyah, bukan mencari hidup di Muhammadiyah.

Dua tahun lalu, di rumah dinas Menko PMK Mbak Puan Maharani, aku turut meyambutmu. Di ruang tengah, sebelum menyampaikan ceramah, aku mendampingimu dan Bang Ahmad Basarah dialog ringan soal Keislaman dan Keindonesiaan.

Usai ceramah Ramadhan itu, sejumlah tokoh menghampiriku: memuji isi ceramahmu yang penuh visi Islam yang berkemajuan. Dalam bahasa kami di PDIP, isi ceramah mencerminkan Islam is Progress-nya Bung Karno.

Dinihari tadi, saat aku membaca novel ketiga Michelle Moran, ku dengar kabar duka dari istriku. Engkau telah mendahului kami.

Selamat jalan, Ayahanda…


Perjalanan Jakarta-Bandung

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait