The Power of Terima Kasih

The Power of Terima Kasih

Smallest Font
Largest Font

Oleh: Eko Harianto

Tulisan ini terinspirasi dari chatting-an melalui media sosial WhatsApp yang sebenarnya hanya obrolan ringan. Akan tetapi di tengah-tengah chat tersebut ada tersirat makna dan curhatan dari seorang pelajar yang prihatin terhadap situasi yang saat ini sedang kita hadapi yaitu pandemi Covid-19. Kebetulan pelajar yang chat merupakan alumni tempat saya mengajar. Semua kegiatan selama pandemi ini serba terbatas, begitu pula dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah atau kampus.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Aktivitas belajar saat ini dengan cara pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang diselenggarakan secara online atau melalui modul mata pelajaran yang disiapkan sekolah. Khusus untuk pembelajaran online tatap muka antara guru dan siswa dengan media zoom, google meet, atau aplikasi lain yang mendukung. Sementara tugas-tugas yang diberikan juga dengan aplikasi yang mendukung PJJ.

Pelajar tersebut mengatakan bahwa mahalnya paketan karena demi menyelesaikan tugas yang diberikan guru tidak masalah. Akan tetapi jawaban dengan ucapan “terima kasih” itu merupakan suatu penghargaan dan harapan baginya. Bisa jadi para guru memberikan respon atas jawaban yang diterima dari siswanya dengan memberikan stiker jempol. Ucapan “terima kasih” yang sederhana tersebut justru memberikan motivasi bagi para siswa dan siapa saja yang menerimanya. Mereka merasa dihargai atas usaha yang dilakukan.

Berkaitan dengan kata “terima kasih” pernah saya bahas dan dimuat mediamu.com dengan judul “Tolong, Maaf, Terima Kasih (3)” tanggal 2 Agustus 2018. Penelitian yang dilakukan Nathaniel M. Lambertdengan judul “More gratitude, less materialism: The mediating role of life satisfaction” menunjukkan kepuasan hidup tumbuh atau berhubungan dengan rasa syukur dan materialisme. Dimana rasa syukur tersebut salah satunya adalah dengan ucapan “terima kasih.” Rasa terima kasih yang diinduksi secara eksperimental menghasilkan kepuasan yang lebih tinggi dalam kehidupan.

Adam Smith pernah mengatakan, rasa terima kasih dan perasaan hormat terhadap apa yang diberikan orang lain kepada kita adalah perekat bagi komunitas yang sehat. Hal ini menunjukkan ungkapan terima kasih, mungkin menjadi sumber kekuatan paling penting. Dapat dikatakan bahwa ucapan terima kasih adalah sesuatu yang sederhana dan sering dilupakan siapa saja.

Ucapan terima kasih bagi sebagian orang merupakan hal penting sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi sekecil apa pun perbuatan yang dilakukan orang lain dalam hal kebaikan. Tidak jarang karena rasa egoisme yang terlalu besar sehingga merasa gengsi untuk memberikan ucapan terima kasih. Padahal terima kasih juga merupakan bentuk kasih sayang yang perlu kita sampaikan pada orang-orang yang telah berbuat kebaikan dalam hidup kita dan menyelesaikan tugas yang kita berikan sebagai seorang pendidik.

Bagi siswa ucapan terima kasih atas pekerjaan yang telah diselesaikan dan dikirim kepada gurunya merupakan suatu hal yang ditunggu dan dinantikan atas penghargaan dalam penyelesaian tugasnya. Bagi pendidik dengan memberikan ucapan terima kasih kepada siswa tentu tidak akan merendahkan dirinya. Justru ucapan terima kasih tersebut yang selalu memotivasi dalam belajar.

Mari kita mulai dari diri kita sendiri dan dari yang terkecil. Lalu kita lihat dampak positif yang dihasilkan dengan ucapan “terima kasih !” Hanya dengan kata tersebut akan membuat perubahan dan menghasilkan energi yang luar biasa bagi kita dan orang lain. Terima kasih saya ucapkan untuk alumni siswa saya yang memberikan inspirasi dalam tulisan ini. (*)

*Penulis adalah guru Ismuba SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait