Tolong, Maaf, Terima Kasih (3)
Oleh: Eko Harianto*
Bahasan kali ini merupakan pembahasan akhir dari tiga kata yang menyimpan makna dan pendidikan yang baik sekali. Mendidik di sini iala mengajarkan, menjelaskan dan membiasakan. Kita semua tahu bahwa mengucapkan kata “tolong, maaf, terima kasih” adalah gratis. Akan tetapi, kalau tidak terbiasa memang sangat sulit sekali dalam pengucapan. Dan dalam pembahasan akhir ini kata yang kita bahas ialah kata “terima kasih”. Kita sebenarnya sudah tahu makna saat mengucapkan terima kasih, akan tetapi sering tidak menyadarinya. Dalam Islam, kata terima kasih adalah “Jazakallah khairan” yang berarti semoga Allah SwT membalasmu dengan kebaikan.
Kata terima kasih memang merupakan kata yang sederhana dan tampak sepele. Tentu akan menjadi renungan dan pertanyaan dalam diri kita, “Kapan kita terakhir kali berterima kasih sepenuh hati pada seseorang?” Hampir bisa dipastikan, kita memang kerap mengucapkan terima kasih. Saat menerima pemberian seseorang, atau saat mendapatkan hadiah dari orang lain, hingga karena bantuan seseorang kepada kita. Spontan, kita memang mengucapkan terima kasih. Tapi pertanyaannya, apakah spontanitas tersebut benar-benar dari dalam hati, atau sekadar formalitas karena merasa “wajib” mengucapkan terima kasih? Semua tergantung kebiasaan yang ada pada lisan kita semua.
Dibalik kata terima kasih memiliki makna sebuah apresiasi yang tinggi bagi siapa yang mengucapkan dan menerima ucapan tersebut serta mengandung efek secara psikologis yang sangat besar dampaknya. Mengucapkan kata terima kasih juga merupakan bentuk dari rasa syukur yang kita terima, baik itu dari Sang Maha Pencipta maupun dari makhluk hidup yang ada di sekitar kita. Mengucapkan dan menerima ucapan terima kasih merupakan tanda syukur kita. Ada beberapa proses yang mengalir tanpa disadari yaitu menerima – bersyukur – memberi.
Sebuah penelitian yang diungkap oleh Robert A. Emmons, pakar psikologi dari University of California menulis buku, “Thanks!: How the New Science of Gratitude Can Make You Happier”. Dalam penelitiannya tersebut mengungkapkan bahwa ucapan terima kasih dapat mengikat orang dalam hubungan timbal balik yang saling menyenangkan. Bahkan ucapan tersebut bisa membuat orang lebih sehat. Sebab, ucapan terima kasih memberi dampak kepuasan batin dan pikiran.
Bahkan, dalam sebuah “permainan” yang sempat dibuat oleh Oprah Winfrey dalam website-nya Oprah.com (berjudul: Oprah’s Thank You Game) menunjukkan fakta bahwa ucapan terima kasih paling tidak memberi dampak tiga hal: mengurangi stres, membantu kita bisa tidur berkualitas, dan meningkatkan imunitas dalam tubuh.
Marilah untuk membersamai anak-anak kita sedari kecil agar terbiasa mengucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih sangat penting saat menerima bantuan atau pertolongan. Setelah itu barulah kita mulai membiasakannya melalui praktek sehari-hari. Dunia ini akan terasa menjadi tempat yang nyaman bila semua orang bersikap sopan dan saling menghargai. Hal paling penting untuk mengajar anak berperilaku sopan adalah menjadi model yang baik.
Pembiasaan saja terkadang masih kurang, sehingga perlu ada keteladanan. Sulit untuk membiasakan anak mengucapkan terima kasih bila dari yang memberikan contoh kurang berjiwa “berterima kasih”. Sehingga perlu memberi keteladanan saat berinteraksi dengan anak. Anak usia balita belajar dengan cara mengamati dan meniru. Jadi, bila orang tua atau orang yang lebih tua berada di sekitar anak-anak untuk bersikap sopan terhadap siapa saja, maka si anak akan sopan kepada siapa saja.
Menurut seorang psikolog perkembangan, bila kita ingin melihat siapa diri kita, maka lihatlah anak kita saat mereka berusia balita. Kalau kita selalu membiasakan dalam mengucapkan terima kasih saat menerima sesuatu, maka anak kita akan menirunya. Belajar tata krama sama seperti belajar memainkan alat musik. Awalnya, kacau dan tidak menemukan nada yang tepat. Tetapi dengan latihan terus menerus dan diulang-ulang disertai pujian tepat, anak akan terbiasa mengucapkan terima kasih tanpa perlu diingatkan lagi. Semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin…Selesai.
*Penulis adalah Mahasiswa Doktoral PPI UMY
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow