109 TAHUN YANG TIDAK MUDAH
Oleh: Muflihin Ibnu M. Nur
109 tahun itu tidak mudah.
Ia bisa bertahan melewati berbagai zaman dan kondisi. Melewati masa-masa sulit, namun tetap berdiri kokoh walaupun berada di tengah kepungan para penjajah yang dengan segala kekuatan mudah mengintervensi.
109 tahun itu bukanlah hal sederhana.
Ikut merasakan teriakan euphoria kemerdekaan, buah dari besarnya kesabaran dan letihnya perjuangan bersama. Mengokohkan keimanan dan ketaqwaan para santri, mendidik karakter dan adab anak bangsa, berkarya nyata untuk negeri, hingga mengabdi untuk tanah air ibu pertiwi tanpa pamrih.
109 tahun bukanlah hal sepele.
Bila setiap mata mencermati. Bagaimana bisa ia bertahan di tengah guncangan konflik kepentingan yang luar biasa di berbagai zaman yang datang silih berganti. Mulai dari kejamnya masa penjajahan, beringasnya para pemberontak di masa orde lama, carut-marutnya masalah HAM, korupsi, kolusi, dan nepotisme di masa order baru, hingga tidak stabilnya ekonomi dan politik di era reformasi yang hampir saja membuat pecah bangsa akibat saling sikut berbagai kepentingan.
Bertahan hingga 109 tahun itu sungguh tidaklah gampang.
Sebab Muhammadiyah punya teman-teman organisasi sebaya. Baik dakwah, politik, atau pun lainnya. Tapi berapa banyak yang masih bertahan bahkan membesar hingga saat ini? Sangat sedikit, bahkan hampir tidak ada. Rata-rata tergerus oleh kepentingan penguasa, politik, diberbagai zaman. Bahkan organisasi yang masih muda-muda seperti HTI, FPI, harus dibubarkan karena berbagai polemik. Begitu juga dengan partai-partai politik yang notabene punya power dan akses untuk berkuasa. Tidak banyak yang bertahan lama. Kalau nggak bubar, ya terpecah atau berganti nama.
Pokoknya, 109 tahun itu nggak mudah.
Sebab ini rahmat Allah buat kita umat islam pada khususnya dan buat bangsa Indonesia pada umumnya. Harus kita syukuri. Sebab Allah itu kalau sudah ridho dengan sebuah amal maka Allah sendiri yang akan menjaga keberadaannya dan melanggengkan kebermanfaatannya.
Mungkin cuma satu hal yang akan memberhentikan Muhammadiyah sehingga Allah ngga ridho lagi. Tatkala Allah uji dengan dihamparkannya pintu-pintu dunia, lalu orang-orangnya menyibukkan diri untuk berlomba-lomba mendapatkan dunia sehingga dengan itu Allah hancurkan sebagaimana umat-umat terdahulu. Sebagaimana Sabda Nabi SAW:
“Demi Allah, bukan kemiskinan yang aku khawatirkan akan menimpa diri kalian. Akan tetapi, aku kahwatir jika dunia ini dibentangkan untuk kalian sebagaimana ia dibentangkan untuk orang-orang sebelum kalian sehingga kalian berlomba sebagaimana mereka berlomba, dan akhirnya kalian hancur sebagaimana mereka hancur.” (Muttafaq Alaih)
Hadits itu senada dengan perkataan pendiri Muhammadiyah, Habib Kiyai Haji Ahmad Dahlan, yang nasihatnya sudah mahsyur di telinga kita, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah”
Semoga Allah selalu menjaga dan memberkahi Muhammadiyah beserta orang-orang di dalamnya. Aamiin. (*)
*Penulis adalah kader Muhammadiyah, @muflihin_ibnu_m.nur
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow