Entrepreneurship: Semangat Menginspirasi Perubahan
Oleh: Ir Ahmad Syauqi Soeratno, MM
Dua puluh lima tahun lalu, saat masih menyelesaikan kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, saya pernah bermimpi bahwa suatu hari nanti akan ada perusahaan pangan dari Indonesia yang sukses bertarung di pasar global.
Saat itu, tidak banyak perusahaan pangan yang berani masuk ke pasar global. Dari berbagai hambatan yang ada, aspek compliance atau kepatuhan terhadap standar industri pangan dan akseptabilitas teknologi menjadi kendala utama.
Kemarin, impian saya itu terjawab sudah. Mas Mohammad Najikh, Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) PP Muhammadiyah, yang juga alumni Fakultas Teknologi Industri Pertanian IPB, mengundang saya dan teman-teman untuk menghadiri syukuran 25 tahun usia perusahaan produk perikanannya: PT Kelola Mina Laut (KML) Food.
Perusahaan yang dibangunnya dari nol tahun 1994 di Jawa Timur itu, kini telah meraksasa menjadi salah satu Global Food Company.
Di usianya yang ke-25, setelah melewati berbagai aral dan rintangan, KML Food telah berhasil menempatkan diri menjadi perusahaan eksportir produk frozen food terbesar di Indonesia. Dan saat ini,
bertransformasi menjadi KELOLA Group, sebuah grup perusahaan terpadu, Integrated Food Company.
Dan hari ini, produk-produknya telah memasuki pasar Jepang, Taiwan, China, Korea Selatan, Amerika Serikat, Australia, Eropa, dan Timur Tengah. Hingga kini memiliki lebih dari 7.000 orang staf dan tenaga kerja dengan 63 unit produksi yang tersebar di berbagai daerah.
Yang menarik, bahan baku produksinya didukung oleh 600 UKM dan 125.000 nelayan. Sebuah potret pelibatan kelompok masyarakat, dalam skema kerjasama yang saling menguntungkan.
Kira-kira, apa hikmah yang bisa dipetik dari cerita di atas?
Hikmah yang pertama, semangat entrepreneurship yang dibawakan mas Najikh berpuluh tahun di jalan yang begitu terjal dan berliku untuk menaklukkan pasar dunia, menjadi inspirasi nyata bagi kita semua.
Terbukti bahwa kreatifitas, inovasi, keberanian mengambil risiko, ketabahan menghadapi rintangan dan kemampuan berkomunikasi global adalah elemen entrepreneurship yang tak boleh ditinggalkan.
Kedua, Muhammadiyah melalui salah satu kadernya telah membuktikan bahwa untuk meningkatkan derajat hidup masyarakat, kita bisa mengoptimalkan pelibatan berbagai kelompok dalam sebuah rantai produksi yang mutual, untuk mengisi potensi pasar yang ada. Bahkan, di pasar dunia sekalipun.
Dan hikmah ke tiga, entrepreneurship kembali menunjukkan elan vitalnya dalam membawa perubahan yang bermakna bagi masyarakat dan bangsa.
Sungguh, perjalanan transformasi 25 tahun KML Food adalah sebuah momentum yang sangat bernilai. Semoga dengan ridha-Nya, suatu saat nanti akan muncul lebih banyak entrepreneur muda dari Indonesia yang berani bertarung di pasar global, di tengah kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow