Menikmati Aliran Syaifuli di Rumah Kaligrafi Syaiful Adnan
Oleh: Tim Redaksi Mediamu
Nama Syaiful Adnan dengan kaligrafi Islam sepertinya tak bisa dipisahkan. Berselancarlah di dunia maya, ketik kalimat “kaligrafi Islam Indonesia”, akan muncul satu nama: Syaiful Adnan dengan karya-karya indahnya.
Syaiful Adnan, pelukis kaligrafi kelahiran Saniangbaka, Solok, Sumatra Barat, 5 Juli 1957. Secara formal pernah belajar di SSRI/SMSR Padang, kemudian hijrah ke Yogyakarta untuk kuliah di STSRI ASRI Yogyakarta. Ia lulus tahun 1982, dan hingga kini menetap di kota gudeg ini.
Dipandang sebagai salah seorang tokoh pembaharu, pendobrak seni lukis kaligrafi tanah air. Seniman berdarah Minang ini menemukan hal baru di luar kaidah-kaidah baku seni lukis kaligrafi.
Latar belakang agama dan budaya yang kuat ditambah pengetahuan dan pengalaman berseni secara formal menjadikannya berkhidmat mengabdi kepada Sang Maha Pencipta melalui karya seni kaligrafi. Ia menemukan gaya yang berbeda dibandingkan pelukis kaligrafi lain, sehingga memunculkan aliran baru yang dijuluki Kaligrafi Arab Syaifuli.
Pada 1978, sepak terjangnya dalam dunia lukis kaligrafi dimulai. Saat masih berstatus mahasiswa di STSRI “ASRI” Yogyakarta (sekarang ISI), Syaiful Adnan menyabet dua medali emas di kompetisi seni lukisPekan Olahraga dan Seni se-Indonesia.
Tahun 1979 menjadi satu-satunya mahasiswa yang ikut dalam pameran Kaligrafi Nasional Pertama di Semarang. Padahal saat itu pameran juga diikuti perupa kaligrafi kenamaan seperti AD Pirous, Ahmad Sadali, dan Amri Yahya. Tahun 1985 mendapat kesempatan mendisain logo Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Pelukis yang aktif sebagai Koordinator Bidang Seni Rupa di Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) PP Muhammadiyah ini sangat berpengalaman dalam mengikuti pameran tingkat nasional dan internasional. Puluhan kali mengadakan pameran di berbagai negara, seperti Malaysia, Arab Saudi, Jepang, Hong Kong, Singapura, Thailand, Brunei Darusalam, dan lain-lain.
Karya masterpiecenya dikoleksi beberapa kepala negara baik sebagai koleksi pribadi maupun negara, seperti Mahathir Mohamad (Perdana Menteri Malaysia), Zia-ul-Haq (Presiden Republik Islam Pakistan), dan Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei Darussalam). Tokoh dunia lainnya yang mengoleksi karya Syaiful Adnan adalah Karel A. Steenbrink (Amerika Serikat), Dieter Amsler (Kanada). Di dalam negeri, karyanya dikoleksi Istana Negara, Adam Malik, AH Nasution, Azwar Anas, Alamsjah Ratoe Perwiranegara, Dewi Motik Pramono, dan lain-lain. Karyanya dikagumi khalayak umum tanpa batasan agama.
Jika anda di kota Yogyakarta, bisa berkunjung ke Rumah Kaligrafi Syaiful Adnan di Jalan Ngasem Yogyakarta, jalan ngasem no 40 Yogyakarta atau sebelah utara pasar Ngasem. Di galeri itu bisa menikmati karya khas Syaiful Adnan. Juga akan menikmati karya kaligrafi tiga dimensi seorang seniman yang juga dosen ISI Yogyakarta, yaitu Rispul Rasidin.
Memasuki galeri yang baru dibuka 1 syawal 1441 H betepatan 24 Mei 2020 ini akan merasakan sentuhan karya seni yang memancarkan nuansa religius yang indah. (cip)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow