Opini

Opini

Opini

Apr 29, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Pengurangan Risiko Bencana dalam Pandemi Covid-19

Oleh: Oktomi Wijaya, S.K.M., M.Sc.*

WHO telah menetapkan Coronavirus Disease 19 (Covid-19) sebagai Public Health Emergency of International Concern. Data WHO per 26 April 2020, jumlah orang di dunia yang positif corona sebanyak 2.931.923, sedangkan di Indonesia jumlah positif corona mencapai 8.882, 743 orang meninggal dunia dan 1.107 sembuh.

Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk Covid-19 sehingga kita tidak bisa bergantung kepada upaya kuratif dan rehabilitatif. Selain itu, upaya kuratif dan rehabilitatif akan menimbulkan biaya besar. Oleh sebab itu, upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah pendekatan preventif dan promotif. Hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 ini adalah dengan mengurangi bahaya, mengurangi kerentanan, dan meningkatkan kapasitas.

Dalam manajemen bencana, formula risiko adalah sebagai berikut:

Berdasarkan formula itu, kita dapat mengurangi risiko dengan mengurangi bahaya, mengurangi kerentanan, dan meningkatkan kapasitas.

1. Mitigasi Bahaya Covid-19

Mitigasi bahaya Covid-19 dapat dilakukan dengan  berbagai cara seperti: isolasi bagi pasien dalam pengawasan dan orang dalam pemantauan. Selain itu, dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan melakukan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, melakukan disinfeksi pada permukaan yang sering disentuh dan menerapkan etika batuk yang benar. Juga dapat mencegah penularan dengan melakukan physical distancing semisalnya: bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah, menghindari kerumunanan, dan menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter, serta menggunakan masker jika ke luar rumah.

2. Mengurangi Kerentanan

Kerentanan adalah segala sesuatu kondisi yang menyebabkan berkurangnya kemampuan manusia dalam menghadapi bencana. Kerentanan ini dapat dikelompokkan menjadi kerentanan manusia dan kerentanan ekonomi. Siapa saja yang masuk kelompok rentan dalam pandemi Covid-19 ini? Kerentanan manusia antara lain: orang lanjut usia dan memiliki penyakit penyerta, sedangkan kerentanan ekonomi adalah orang yang kurang mampu.

Bagi lanjut usia dan memiliki penyakit penyerta seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes melitus, hal yang perlu dilakukan adalah tetap tinggal di rumah dan menghindari keramaian, dapat meminta kepada dokter untuk mendapatkan ekstra/stok obat-obatan, memiliki stok makanan selama isolasi di rumah, dan jika kondisi kesehatan makin buruk, segera kontak fasilitas kesehatan terdekat.

Orang kurang mampu memiliki kerentanan yang lebih risiko dalam pandemi Covid-19. Jangankan untuk membeli sabun cuci tangan, hand sanitizer dan masker, untuk makan sehari-hari saja mereka mengalami kesulitan. Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerentanan adalah dengan adanya dana bantuan sosial dari pemerintah, dana bantuan dari desa, atau tetangga untuk menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan higiene dan sanitasi mereka.

3. Meningkatkan kapasitas

Untuk mengurangi risiko dengan meningkatkan kapasitas di berbagai tingkatan, dimulai dari kapasitas individu, masyarakat, rumah sakit dan pemerintah. Kapasitas individu dapat ditingkatkan dengan meningkatkan pengetahuan masyarakat  dengan sosialiasi dan edukasi pencegahan Covid-19. Selain itu perlu meningkatkan perilaku masyarakat untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Di level masyarakat, kapasitas dapat ditingkatkan dengan adanya tim penanggulangan bencana di RT/RW/Desa. Rumah sakit dapat meningkatkan kapasitas dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan menerapkan sistem manajemen insiden rumah sakit. Pemerintah dapat meningkatkan kapasitas dengan berbagai kebijakan, pengerahan sumber daya, dan koordinasi dalam penanganan pandemi Covid-19 ini.

Dengan upaya mitigasi bahaya, pengurangan kerentanan dan peningkatan kapasitas, kita bersama bisa mengurangi risiko dalam pandemi Covid-19 ini.


*Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here